Info Terbaru 2022

Tenis Meja

Tenis Meja
Tenis Meja
1.  Pengertian Permainan Tenis Meja

Tenis meja merupakan cabang olahraga yang dimainkan di dalam gedung (indoor game) oleh dua atau empat pemain. 

Video Materi Tenis Meja
Download Materi Permainan Tenis Meja Format Pdf - Download

Cara memainkannya dengan memakai bat yang dilapisi karet untuk memukul bola celluloid melewati jaring yang tergantung di atas meja, yang dikaitkan pada dua tiang jaring. Permainan tenis meja atau lebih dikenal dengan istilah "Ping Pong" merupakan suatu cabang olahraga yang unik dan bersifat rekreatif.

Dalam melaksanakan permainan tenis meja ada tiga bentuk/cara memainkannya, antara lain:
  1. Single (putra dan putri atau permainan tunggal).
  2. Double (putra dan putri atau permainan ganda).
  3. Double adonan (yaitu antara putra dan putri yang terdiri atas seorang pemain putra   dan putri).

2.  Sejarah perkembangan tenis meja 

Tenis meja berasal dari Eropa pada kurun pertengahan sebagai kombinasi dari permainan tenis kuno, lawan tennis dan badminton. 

Mulai terkenal di Inggris pada pertengahan kurun ke-19 dengan beberapa nama menyerupai "pingpong", "gossima" dan "whiff-whaff".  dikreasikan sebagai permainan hiburan sesudah makan malam, lengkap dengan berbusana bagi penggemarnya. permainan ini mendapatkan wadah resmi yang mengatur pertenis mejaan dunia pada 15 januari 1926 atas prakarsa Dr. Goerge Lehman dari jerman.

Tenis meja masuk ke Indonesia sekitar 1930-an dan hanya dilakukan pada pertemuan umum orang Belanda, yang dikenal dengan nama societeit. Sekitar 1940-an, sudah mulai masuk ke masyarakat Indonesia melalui golongan pamong dan para ambtenaar (pegawai negeri) Indonesia.

Wadah yang mengatur dunia pertenis mejaan di Indonesia dibuat pada 1948 di Surabaya dengan nama "Persatuan Pingpong Seluruh Indonesia" disingkat PPPSI, atas prakarsa beberapa tokoh olahraga tenis meja Indonesia yang berasal dari beberapa kota, menyerupai Surabaya, Surakarta, dan Yogyakarta. Tenis meja di Indonesia diperkenalkan sebagai nama resmi pada 1951, sekaligus mengubah nama PPPSI menjadi PTMSI sebagai kependekan dari Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia.

Pada tahun yang sama, PTMSI menjadi anggota dari Table Tennis Federation of Asia, disingkat TTFA. Beberapa kejuaraan Asia yang diselenggarakan oleh TTFA telah diikuti oleh PTMSI, terutama yang diselenggarakan di Singapura dan Manila. Pada 1961 PTMSI resmi menjadi anggota International Table Tennis Federation, disingkat ITTF, sebagai negara anggota ke-73.

PTMSI tidak pernah bolos di dalam kejuaraan-kejuaraan dunia yang diselenggarakan semenjak 1963, di manapun penyelenggaraannya dilaksanakan. Partisipasi pertama bagi PTMSI ialah di Praha pada 1963, yang diikuti oleh baik putra maupun putri dengan hasil peringkat ke-34 bagi putra dan ke-31 bagi putri.


3.  Perlengkapan tenis meja

a.    Meja 



Ukuran Lapangan Tenis Meja Yaitu:
  • Panjang 274 Cm
  • Lebar 152,5 Cm
  • Tinggi Permukaan 76 Cm
  • Tinggi net 15,25 Cm
b.   Bola
  • Bola harus bundar dengan diameter 40 mm.
  • Berat bola harus 2,7 gram
  • Bola harus terbuat dari materi celluloid atau sejenis materi plastik, harus berwarna putih atau orange, dan pudar (tidak mengkilap).
c.    Raket/bet
  • Ukuran berat bentuk raket, tidak ditentukan, tetapi daun raket harus datar dan kaku.
  • Ketebalan daun raket, minimal 85% harus terbuat dari kayu alam; sanggup dilapisi dengan materi perekat yang berserat menyerupai fiber carbon atau fiber glass atau dari materi kertas yang dipadatkan. Bahan tersebut tidak lebih dari 7,5 % dari total ketebalan 0,35 mm, ialah merupakan bab yang sangat sedikit/tipis.
  • Sisi daun raket yang digunakan untuk memukul bola harus ditutupi dengan karet berbintik biasa, atau karet berbintik yang menonjol ke luar; namun mempunyai ketebalan termasuk lapisan lem perekat tidak lebih dari 2 mm, atau karet datar (bukan berbintik ke luar) dengan karet berbintik ke dalam harus mempunyai ketebalan tidak melebihi dari 4 mm termasuk lem perekat. 

d.    Servis yang benar
  • Pada dikala mulai servis, bola harus membisu secara bebas di atas permukaan telapak tangan dari tangan bebas, di belakang garis akhir, dan minimal sejajar dengan permukaan meja.
  • Server (pelaku servis), harus melambungkan bola secara vertikal tanpa putaran, dengan ketinggian bola minimal 16 cm dari permukaan telapak tangan bebas, kemudian turun tanpa menyentuh apapun sebelum dipukul.
  • Pada dikala bola turun, server harus memukul bola hingga menyentuh permukaan meja terlebih dahulu dan sesudah melewati atas net atau menggelinding di atas net kemudian menyentuh permukaan meja dari akseptor bola (receiver). Pada permainan ganda, bola harus menyentuh bab kanan dari masing-masing meja server dan receiver secara berurutan.
  • Dari mulai servis hingga bola dipukul, bola harus berada di atas permukaan meja permainan dan di belakang batas simpulan server, dan bola dilarang ditutupi/terhalang bab tubuh atau pakaian server atau pasangannya.
  • Menjadi tanggung jawab pemain untuk melaksanakan servis biar terlihat oleh wasit atau pembantu wasit sesuai dengan persyaratan pada servis yang benar.

e.    Pengembalian yang benar

sesudah bola di servis atau dikembalikan, harus dipukul hingga melewati net dan menyentuh meja lawan, baik secara eksklusif maupun sesudah menyentuh net.

f.     Point / skor angka
  • pemain dinyatakan mendapatkan point;
    • jika lawannya gagal melaksanakan servis yang benar;
    • jika kawannya gagal mengembalikan bola dengan benar;
    • jika sebelum bola dipukul oleh lawannya, bola menyentuh benda lain selain net, sesudah ia melaksanakan servis atau pengembalian bola dengan benar;
    • jika sesudah bola dipukul oleh lawannya, bola telah berada di luar permukaan meja tanpa menyentuh mejanya;
  • jika bola yang dipukul oleh lawannya terhalang atau tertahan;
  • jika lawannya memukul bola dua kali secara berturut-turut;
  • jika lawannya memukul bola dengan sisi dalam raket yang tidak tertutupi karet. 
  • jika lawannya atau apa saja yang dipakainya menggerakkan permukaan meja.
  • jika lawannya atau apa saja yang digunakan menyentuh net.
  • jika Lengan bebas lawannya menyentuh permukaan meja.
  • jika dalam permainan ganda, lawannya memukul bola selain dart urutannya.
  • Seperti yang diperkenalkan dalam sistem pembatasan waktu.

g.    Suatu game/set
  • Suatu game/set dinyatakan dimenangkan oleh seorang atau pasangan yang terlebih dahulu mendapatkan skor/angka 11, kecuali kedua pemain atau pasangan sama-sama menerima angka 10 (10 - 10), maka permainan akan dimenangkan oleh seorang/pasangan yang terlebih dahulu unggul 2 point.
  • Suatu pertandingan terdiri atas 3 game, 5 game, 7 game, atau 9 game terbaik.
  • Permainan harus terus berlanjut hingga selesai selama game berlangsung, pemain diperbolehkan istirahat/interval tidak lebih dari 1 menit.

4.   Teknik Dasar Bermain Tenis Meja

Tehnik dalam permainan tenis meja meliputi:

a.    Teknik memegang bet (grip)

Teknik memegang bet merupakan faktor yang sangat penting dalam permainan tenis meja.
Secara garis besar pegangan sanggup dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
  1. Pegangan menyerupai berjabat tangan (shakehand grip)
    • Pegangan shakehand sangat terkenal terutama di negera-negara Eropa atau dunia Barat. Dengan pegangan ini, seorang pemain sanggup memakai kedua sisi bet.
  2. Pegangan menyerupai memegang tangkai pena (penholder grip)
    • penholder grip atau pegangan tangkai pena dikenal pula dengan pegangan Asia, walaupun jadinya kebanyakan pemain Asia banyak memakai pegangan shakehand. Pada pegangan ini hanya satu sisi bet yang sanggup digunakan.

b.   Teknik siap sedia (Stance)

Stance berarti posisi kaki, tubuh dan tangan pada dikala siap menunggu bola atau pada dikala memukul bola. Ada dua bentuk stance utama yang biasa digunakan dalam permainan tenis meja, yaitu:
  1. Square Stance
    • Square Stance ialah posisi tubuh meng­hadap penuh ke meja. Biasanya posisi ini digunakan untuk siap mendapatkan servis dari lawan atau siap kembali sesudah mengembalikan pukulan dari lawan. Dengan satu langkah ke samping kiri, kanan atau ke depan, ke belakang maupun diagonal, pemain dibutuhkan sanggup mengembalikan bola dengan balk.
  2. Side Stance
    • Side Stance berarti posisi tubuh menyam­ping, baik ke samping kiri maupun kesamping kanan. Pada side stance, jarak antara pundak ke meja atau ke net harus ada yang lebih dekat. Misalnya untuk pukulan forehand bagi pemain tangan kanan, pundak kiri harus lebih bersahabat ke net, begitu pula kaki kirinya harus lebih bersahabat ke net. Sebaliknya stance untuk pukulan backhand bagi pemain tangan kanan, pundak kanan beserta kaki kanannya harus lebih bersahabat ke net.

c.    Teknik Gerakan Kaki (Footwork)

Footwork dalam tenis meja pada garis besarnya dibedakan untuk nomor tunggal dan nomor ganda. Footwork yang digunakan dalam permainan tunggal sudah otomatis digunakan dalam permainan ganda. Jika dilihat dari banyaknya langkah footwork, untuk tunggal sanggup dibedakan: satu langkah, dua langkah dan tiga langkah atau lebih. Arah pergerakannya sanggup ke depan, ke belakang, ke samping kiri, samping kanan atau diagonal.

Penggunaan gerakan kaki diadaptasi dengan jarak yang harus diantisipasi antara bola yang tiba dengan posisi pemain. Jika jaraknya sangat dekat, mungkin tidak usah melangkahkan kaki atau hanya satu langkah saja. Jika jarak antara bola yang tiba dengan posisi pemain agak jauh, dengan dua langkah sudah cukup. Akan tetapi, kalau jaraknya cukup jauh dari meja, harus dicapai dengan tiga langkah atau lebih.

d.    Teknik Pukulan (Stroke)

Terdapat beberapa teknik pukulan dasar dalam permainan tenis meja, antara lain:
  1. Push
    • Push ialah teknik memukul bola dengan gerakan mendorong dan perilaku bet terbuka. Push biasanya digunakan untuk mengembalikan pukulan push dan pukulan chop lawan.
  2. Drive
    • Drive ialah teknik pukulan yang dilakukan dengan gerakan bet dari bawah serong ke atasDrive sanggup digunakan sebagai serangan atau sanggup juga kita control sesuai keinginan.
  3. Block
    • Block ialah teknik menghentikan bola, di mana posisi bet tertutup.efektif untuk  mengembalikan bola top spin.
  4. Chop
    • Chop ialah tehnik pukulan menyerupai menebang pohon pisang, di mana bola di pukul dari bab atas ke bawah
  5. Service (servis)
    • Service ialah teknik memukul bola untuk menyajikan bola pertama ke dalam permainan dengan cara memantulkan terlebih dahulu bola tersebut ke meja penyaji, kemudian dipukul, dan bola harus melewati atas net dan jadinya memantul di meja lawan. 
Advertisement

Iklan Sidebar